Tahun 2025 menandai periode penting bagi Subaru dalam hal strategi elektrifikasi. Perusahaan ini secara resmi mengumumkan bahwa mereka mengubah arah investasi: meskipun tetap mempertahankan total anggaran elektrifikasi senilai 1,5 triliun yen, Subaru sekarang akan lebih memprioritaskan pengembangan kendaraan hybrid dan model mesin konvensional — bukan sepenuhnya mobil listrik (EV). Keputusan ini dipicu oleh perubahan kondisi pasar global dan preferensi konsumen, terutama di kawasan seperti Amerika, di mana permintaan terhadap hybrid dan model gas-engine tetap kuat.
Menyambut perubahan strategi itu, Subaru juga menampilkan konsep masa depan di event Japan Mobility Show 2025, dengan memperkenalkan dua model konsep dari divisi performa mereka, Subaru Tecnica International (STI). Kedua model ini — satu berbasis EV dan satu berbasis mesin konvensional — menunjukkan bahwa Subaru ingin menjaga identitas khas mereka (termasuk performa dan sistem penggerak AWD) sambil tetap mengikuti tren masa depan industri otomotif.
Di sisi performa penjualan, laporan terbaru dari Subaru of America, Inc. (SOA) menunjukkan bahwa pada November 2025, mereka berhasil menjual 52.081 kendaraan. Meskipun total penjualan tahunan sedikit turun dibanding periode sebelumnya, model seperti Subaru Crosstrek tetap mendominasi sebagai yang terlaris — selama tujuh bulan berturut-turut. Selain itu, model Subaru Forester dan Subaru Outback juga menunjukkan kinerja stabil dalam penjualan untuk bulan tersebut.
Di tengah transformasi teknologi dan fluktuasi pasar, reputasi Subaru dalam hal kualitas, keamanan, dan kepuasan pelanggan tetap tinggi. Dalam studi American Customer Satisfaction Index (ACSI) 2025, Subaru mendapat peringkat teratas di segmen mass-market dalam banyak kategori — termasuk keselamatan kendaraan, kualitas produk, dan performa mengemudi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka memperbarui strategi dan lini produk, nilai-nilai inti Subaru — yakni keandalan, keamanan, dan kenyamanan — masih menjadi kekuatan utama brand ini.