Perlukah Aki Mobil Melepas Saat Tak Dipakai Lama? Begini Cara Melepas Aki Mobil

Maraknya kasus Covid-19 membuat pemerintah memutuskan untuk menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Kondisi ini pun berdampak pada kebijakan perusahaan untuk memberlakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH).

Dikarenakan masyarakat bekerja dari rumah intensitas penggunaan kendaraan menjadi lebih berkurang dibandingkan sebelumnya. Tentunya mobil akan lebih banyak berada di garasi selama penerapan WFH dan PPKM.

Ketika mobil jarang digunakan tentunya membuat aki mobil menjadi mudah tekor atau soak. Seperti diketahui, meski mobil tidak digunakan aki mobil tetap mengalirkan arus listrik ke sejumlah komponen. Siklus pengisian ulang yang biasa terjadi saat mesin hidup atau ketika berjalan, karena itu mobil dianjurkan dipanaskan tiap hari untuk mengecas aki.

Tapi akan lebih baik jika mobil dibawa jalan di sekitar rumah selama 10 sampai 15 menit. Pasalnya untuk pengisian daya ke aki tetap maksimal harus dijaga di putaran mesin 1.500 rpm. Agar maksimal.

Jika mobil dikatakan nganggur untuk waktu yang cukup lama, lebih baik aki mobil dilepas atau dicopot untuk menjaga aki mobil lebih awet. Berikut cara untuk melepas aki mobil :

Lepaskan Bagian Kutub Negatif Terlebih Dahulu

Mengapa melepaskan kutub negatif terlebih dahulu? Tentu saja agar tidak ada hubungan arus pendek yang berbahaya untuk aki dan juga sistem mesin mobil Anda. Anda bisa mulai melepaskan kabel, baut, dan juga klem pada bagian kutub negatif. 

Lepaskan Bagian Kutub Positif

Jika selesai melepaskan bagian kutub negatif , selanjutnya melepaskan bagian kutub postif. Cara melepaskannya masih sama dengan bagian kutub negatif seperti melepaskan kabel, baut dan klem.

Angkat Aki Dari Mobil

Setelah melepaskan bagian-bagian kutub negatif dan kutub positif, maka selanjutnya angkat aki dari mobil dengan hati-hati untuk menghindari cairan di dalam aki tumpah ke luar.